Microsoft Menghentikan Investasi ke Windows Phone, Apa Dampaknya Bagi Pengguna Lumia?
Laporan keuangan Microsoft untuk kuartal ketiga datang bersamaan dengan akhir strategi penciutan produksi untuk perangkat mobile Microsoft atau yang populer disebut dengan istilah retrenchment. Jika kamu kurang akrab dengan istilah ini, yang dimaksudkan adalah melakukan pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang memiliki aliran keuangan (cash-flow) negatif. Biasanya strategi ini diterapkan pada perusahaan yang berada pada tahap menurun (decline).
Dalam bocoran tersebut, diketahui bahwa Microsoft tidak lagi memberikan investasi untuk divisi perangkat Windows Phone. Karena tindakan ini kemungkinan mengundang berbagai persepsi, saya merangkum berbagai persepsi tersebut serta kemungkinan dampaknya terhadap pengguna Windows Phone atau Windows Mobile 10.
Apa Dampak Tidak Adanya Investasi terhadap Windows Phone sebagaimana Diungkap dalam Dokumen tersebut?
Ini berarti secara eksplisit, Microsoft tidak akan lagi memproduksi Windows Phone. Ini merupakan keputusan bisnis yang sangat wajar melihat Windows Phone sebagai sebuah perangkat menunjukkan tren yang menurun.
Tapi jika kamu menanyakan apakah Microsoft tidak akan lagi memproduksi perangkat serupa, well.. Ini merupakan pertanyaan yang tricky. Seperti yang kita tahu, akhir-akhir ini Microsoft nampak berambisi agar Windows 10 secara penuh dapat dijalankan di sebuah perangkat Mobile. Qualcomm sendiri bahkan memberikan dukungan lewat Snapdragon 835 yang dalam sebuah demo dapat menjalankan Windows 10 penuh. Dengan semua upaya yang dilakukan oleh Microsoft akhir-akhir ini, ditambah ramainya OEM lain mengeluarkan tipikal perangkat ‘pocket PC’, tipe perangkat ini sepertinya sudah di depan pintu dan siap untuk mengetuk.
Sebuah perangkat ponsel, namun tidak menjalankan OS Windows 10 mobile, tentu saja tidak dapat disebut Windows Phone, dan kemungkinan menciptakan kategori baru. Merupakan langkah yang wajar jika dalam dokumen tersebut, pada akhirnya Microsoft tidak menyebutnya sebagai ‘Windows Phone’, sekaligus ini akan melegakan investor dan dewan direksi yang skeptis akan masa depan Windows Phone. Tidak lagi ‘buang-buang uang’ pada proyek rugi jelas merupakan hal yang menyenangkan investor. Jadi kesimpulannya: Microsoft tidak akan lagi memproduksi hardware bernama Windows Phone, meskipun tidak menutup kemungkinan memproduksi hardware lain dengan menggunakan OS Windows 10 secara penuh.
Lalu Bagaimana Nasib Pengguna Perangkat Windows 10 Mobile? Akankah Ini Berarti Semua Perangkat Bakal Berhenti Bekerja?
Pertanyaan itu terasa hiperbolis? melebih-lebihkan? Percaya atau tidak, lebih dari 10 orang menanyakan hal tersebut kepada saya, dan saya selalu menjawab tegas: TIDAK!
Investasi pada divisi hardware berbeda dengan divisi software. Divisi Windows 10 Mobile masih melaksanakan tugasnya, minimal sampai berakhirnya masa support yang dijanjikan Microsoft (terakhir kali saya baca adalah 2020, namun saya kesulitan menemukan dokumen pastinya, mohon maaf), dan dalam hampir semua kasus berdasarkan pengalaman sebelumnya: Selalu lebih panjang.
Mungkin fakta berikut menghibur kamu: Dalam kehidupan nyata sekalipun, ponsel yang sudah tidak lagi mendapat dukungan software dari perusahaannya (bahkan beberapa di antaranya sudah jelas menutup divisi perusahaan tersebut) seperti: BB OS 7 (BB Onyx, Bold, dsb), Nokia dengan OS Symbian (N8, N808, dsb), dan Sony Ericsson dengan Windows Mobile 6.5 (Aspen) ~ Masih bisa digunakan hingga sekarang.
Jadi jawabannya Tidak. Ponsel kamu tidak akan berhenti bekerja dan kamu tetap menikmati support Windows Mobile 10 hingga periode akhir support, dan pasti lebih panjang lagi.
Pada akhirnya yang paling penting adalah sikap kamu
Jadi di sini, ada beberapa fakta yang mungkin perlu saya rangkum sebagai akibat penghentian produksi hardware windows phone sebagaimana yang (akan segera) diumumkan Microsoft.
- Microsoft tidak akan memproduksi lini Windows Phone ataupun Lumia baru
- Windows Phone kamu tidak akan berhenti bekerja. Kamu masih menikmati support dalam jangka panjang ~ Tentu saja untuk perangkat yang mendukung.
- Untuk developer, sebenarnya ini tidak begitu berdampak, karena sistem UWP Microsoft memungkinkan developer dengan satu akun dan satu kali penulisan kode, bisa mengonversi dan langsung membuat aplikasi yang sesuai untuk semua perangkat Windows, termasuk Windows Mobile 10.
Kelompok pertama, penghentian investasi hardware ini diterjemahkan sebagai prospek masa depan yang buruk, sehingga terjadi ‘balapan melompat ke OS lain’. Ini biasanya terjadi karena pada umumnya tipe pengguna ini berkeinginan agar Windows Mobile mampu berkompetisi dengan OS lain, yaitu iOS dan Android untuk menyediakan layanan dan aplikasi semaksimal mungkin, dan merasa kehilangan harapan. Ditambah lagi mungkin perangkat yang digunakan dirasa tidak menunjang untuk aktivitas hariannya.
Kelompok kedua memandang penghentian investasi hardware dengan lebih santai, karena sudah merasa tercukupi kebutuhannya oleh perangkat yang digunakan, serta masih menyukai menggunakan perangkat dengan OS Windows Mobile 10 ini. Kita perlu fair menyatakan bahwa meskipun di banyak layanan Windows Mobile tidak dapat berbicara banyak, namun beberapa sektor seperti Skype dan email, sulit mencari reliabilitas serupa Windows Mobile 10. Terlebih lagi mungkin tipe pengguna ini menyukai karakter perangkat seperti Live Tile, kamera yang andal, serta tangkapan sinyal dan aktivitas telepon yang bagus seperti yang ditawarkan rata-rata perangkat Windows Mobile.