Microsoft Menghentikan Investasi ke Windows Phone, Apa Dampaknya Bagi Pengguna Lumia?
Laporan keuangan Microsoft untuk kuartal ketiga
datang bersamaan dengan akhir strategi penciutan produksi untuk
perangkat mobile Microsoft atau yang populer disebut dengan istilah
retrenchment. Jika
kamu kurang akrab dengan istilah ini, yang dimaksudkan adalah melakukan
pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang
memiliki aliran keuangan (cash-flow) negatif. Biasanya strategi ini
diterapkan pada perusahaan yang berada pada tahap menurun (
decline).
Dua tahun yang lalu, Microsoft mencanangkan masa penciutan untuk
produksi Lumia dan akan melakukan peninjauan kembali setelah dua tahun.
Konkritnya, Microsoft saat itu mengumumkan restrukturisasi dibarengi
dengan ‘tidak meneruskan kontrak kerja’ 1850 karyawan divisi hardware
serta melakukan penghapusan (
write off) pada akuisisi Nokia
sebesar USD 7,6 miliar. Resminya periode penciutan ini akan berakhir
bulan Juni mendatang, namun sebuah bocoran dokumen mengenai investasi
tahun fiskal 2017 kuartal ketiga menunjukkan fakta yang (tidak lagi)
mengejutkan.
Dalam bocoran tersebut, diketahui bahwa Microsoft tidak lagi
memberikan investasi untuk divisi perangkat Windows Phone. Karena
tindakan ini kemungkinan mengundang berbagai persepsi, saya merangkum
berbagai persepsi tersebut serta kemungkinan dampaknya terhadap pengguna
Windows Phone atau Windows Mobile 10.
Apa Dampak Tidak Adanya Investasi terhadap Windows Phone sebagaimana Diungkap dalam Dokumen tersebut?
Ini berarti secara eksplisit, Microsoft tidak akan lagi memproduksi
Windows Phone. Ini merupakan keputusan bisnis yang sangat wajar melihat
Windows Phone sebagai sebuah perangkat menunjukkan tren yang menurun.
Tapi jika kamu menanyakan apakah Microsoft tidak akan lagi memproduksi perangkat serupa,
well.. Ini merupakan pertanyaan yang
tricky. Seperti yang kita tahu, akhir-akhir ini Microsoft nampak berambisi agar
Windows 10 secara penuh dapat dijalankan di sebuah perangkat Mobile. Qualcomm
sendiri bahkan memberikan dukungan lewat Snapdragon 835 yang dalam
sebuah demo dapat menjalankan Windows 10 penuh. Dengan semua upaya yang
dilakukan oleh Microsoft akhir-akhir ini, ditambah ramainya
OEM lain mengeluarkan tipikal perangkat ‘pocket PC’, tipe perangkat ini sepertinya sudah di depan pintu dan siap untuk mengetuk.
Sebuah
perangkat ponsel, namun tidak menjalankan OS Windows 10 mobile, tentu
saja tidak dapat disebut Windows Phone, dan kemungkinan menciptakan
kategori baru. Merupakan langkah yang wajar jika dalam dokumen
tersebut, pada akhirnya Microsoft tidak menyebutnya sebagai ‘Windows
Phone’, sekaligus ini akan melegakan investor dan dewan direksi yang
skeptis akan masa depan Windows Phone. Tidak lagi ‘buang-buang uang’
pada proyek rugi jelas merupakan hal yang menyenangkan investor. Jadi
kesimpulannya: Microsoft tidak akan lagi memproduksi hardware bernama
Windows Phone, meskipun tidak menutup kemungkinan memproduksi hardware
lain dengan menggunakan OS Windows 10 secara penuh.
Lalu Bagaimana Nasib Pengguna Perangkat Windows 10 Mobile? Akankah Ini Berarti Semua Perangkat Bakal Berhenti Bekerja?
Pertanyaan itu terasa hiperbolis? melebih-lebihkan? Percaya atau
tidak, lebih dari 10 orang menanyakan hal tersebut kepada saya, dan saya
selalu menjawab tegas: TIDAK!
Investasi pada divisi hardware berbeda dengan divisi software. Divisi
Windows 10 Mobile masih melaksanakan tugasnya, minimal sampai
berakhirnya masa support yang dijanjikan Microsoft (terakhir kali saya
baca adalah 2020, namun saya kesulitan menemukan dokumen pastinya, mohon
maaf), dan dalam hampir semua kasus berdasarkan pengalaman sebelumnya:
Selalu lebih panjang.
Itulah mengapa Mbak Dona Sarkar masih rutin dan antusias melaporkan
perkembangan Windows Mobile 10 melalui program Windows Insider. Ini juga
alasan mengapa perangkat Lumia sebagaimana yang sudah diumumkan masih
mendapatkan update rutin dari Microsoft! Apalagi Microsoft terikat
perjanjian dengan beberapa OEM seperti HP (yang memproduksi Elite X3)
dan Alcatel (dengan produk Idol 4S for Windows) untuk memberikan
dukungan software terhadap perangkat produksi mereka yang menggunakan
Windows Phone.
Mungkin fakta berikut menghibur kamu: Dalam kehidupan nyata
sekalipun, ponsel yang sudah tidak lagi mendapat dukungan software dari
perusahaannya (bahkan beberapa di antaranya sudah jelas menutup divisi
perusahaan tersebut) seperti: BB OS 7 (BB Onyx, Bold, dsb), Nokia dengan
OS Symbian (N8, N808, dsb), dan Sony Ericsson dengan Windows Mobile 6.5
(Aspen) ~ Masih bisa digunakan hingga sekarang.
Jadi jawabannya Tidak. Ponsel kamu tidak akan berhenti bekerja dan
kamu tetap menikmati support Windows Mobile 10 hingga periode akhir
support, dan pasti lebih panjang lagi.
Pada akhirnya yang paling penting adalah sikap kamu
Jadi di sini, ada beberapa fakta yang mungkin perlu saya rangkum
sebagai akibat penghentian produksi hardware windows phone sebagaimana
yang (akan segera) diumumkan Microsoft.
- Microsoft tidak akan memproduksi lini Windows Phone ataupun Lumia baru
- Windows Phone kamu tidak akan berhenti bekerja. Kamu masih menikmati
support dalam jangka panjang ~ Tentu saja untuk perangkat yang
mendukung.
- Untuk developer, sebenarnya ini tidak begitu berdampak, karena
sistem UWP Microsoft memungkinkan developer dengan satu akun dan satu
kali penulisan kode, bisa mengonversi dan langsung membuat aplikasi yang
sesuai untuk semua perangkat Windows, termasuk Windows Mobile 10.
Untuk fans sendiri, memang terdapat opini yang berbeda dan ini
tergantung pada sikap dan tanggapan penggemar dan pengguna tersendiri.
Kelompok pertama, penghentian investasi hardware ini diterjemahkan
sebagai prospek masa depan yang buruk, sehingga terjadi ‘balapan
melompat ke OS lain’. Ini biasanya terjadi karena pada umumnya tipe
pengguna ini berkeinginan agar Windows Mobile mampu berkompetisi dengan
OS lain, yaitu iOS dan Android untuk menyediakan layanan dan aplikasi
semaksimal mungkin, dan merasa kehilangan harapan. Ditambah lagi mungkin
perangkat yang digunakan dirasa tidak menunjang untuk aktivitas
hariannya.
Kelompok kedua memandang penghentian investasi hardware dengan lebih
santai, karena sudah merasa tercukupi kebutuhannya oleh perangkat yang
digunakan, serta masih menyukai menggunakan perangkat dengan OS Windows
Mobile 10 ini. Kita perlu fair menyatakan bahwa meskipun di banyak
layanan Windows Mobile tidak dapat berbicara banyak, namun beberapa
sektor seperti Skype dan email, sulit mencari reliabilitas
serupa Windows Mobile 10. Terlebih lagi mungkin tipe pengguna ini
menyukai karakter perangkat seperti Live Tile, kamera yang andal, serta
tangkapan sinyal dan aktivitas telepon yang bagus seperti yang
ditawarkan rata-rata perangkat Windows Mobile.
Jadi pada akhirnya, semua ini tergantung sikap kamu. Layanan
Microsoft memang tersedia di semua OS, jadi bukan hal yang menyusahkan
jika kamu ingin mendapatkan layanan perangkat ber-OS lain. Namun bukan
hal yang urgen juga untuk berganti perangkat jika kamu memang menyukai
karakter dari perangkat Windows Mobile ini.