Variabel
akan sangat berguna dalam PHP, terutama karena kita tahu PHP banyak digunakan
untuk menampilkan halaman hompej yang dinamis, yang cerdas, yang mampu
merespons keinginan pengunjungnya.
Dalam
PHP penamaan variabel harus memenuhi beberapa aturan, yaitu:
1.
Diawali dengan tanda $.
Sebenarnya tanda $ sendiri tidak termasuk nama dari variabel ini, tetapi hanya
sekedar memberitahukan bahwa apa yang anda tulis adalah variabel. Jadi
"$ini" adalah variabel, dan "ini" bukan variabel.
2. Setelah tanda $, variabel harus diawali dengan huruf.
Tidak boleh memulai variabel dengan angka, atau tanda baca lainnya. Sebagai
contoh "$3tidakvalid" bukanlah penamaan variabel yang dibenarkan.
3. Nama variabel hanya terdiri dari huruf, angka dan tanda
garis bawah (_). Jadi nama seperti "$boleh_dong" dibenarkan, dan nama
seperti "$apa_liat-liat" tidak dibenarkan.
4. Tidak dibenarkan memberikan nama variabel dengan sesuatu
(perintah, dll) yang sudah ada dan memiliki fungsi tertentu. Misalnya anda
tidak dibenarkan menamakan variabel anda dengan "$print".
5. Penamaan variabel pada PHP case sensitive, artinya huruf
besar dibedakan dengan huruf kecil. Contohnya variabel "$ini" tidak
sama dengan variabel "$iNi".
Contoh penggunaan variabel dalam script PHP adalah
sebagai berikut:
<?php
$keadaan = "saya bingung tentang PHP";
$keadaan = "saya bingung tentang PHP";
print
("Sebelum membaca tutorial ini $keadaan");
print
("<p>");
$keadaan =
"saya mahir PHP";
print
("Setelah membaca tutorial ini $keadaan");
?>
Anda dapat melihat pada kode di
atas saya memberi nama variabel dengan nama "$keadaan". Kemudian
variabel itu diisi dengan kata "saya bingung tentang PHP" dan
ditampilkan hasilnya menggunakan perintah print. Di sini perlu anda perhatikan
bahwa saat melakukan perintah print, variabel tidak diapit oleh tanda petik
maupun koma di atas.
Kemudian berikutnya isi variabel $keadaan diubah dengan
memasukkan kata "saya mahir PHP", dan kembali variabel itu
ditampilkan dengan perintah print. Memang penggunaan variabel di atas terkesan
mengada-ada dan tidak perlu, karena untuk hasil yang sama kita dapat
menggunakan script berikut:
<?php
print ("Sebelum membaca tutorial ini saya bingung tentang PHP");
print ("Sebelum membaca tutorial ini saya bingung tentang PHP");
print
("<p>");
print
("Setelah membaca tutorial ini saya mahir PHP");
?>
Namun
script variabel tadi sekedar memberi contoh penggunaan variabel secara
sederhana. Penggunaan variabel yang lebih 'bermanfaat' dapat anda lihat pada
pemakaian form, misalnya pada contoh script berikut:
a. Berikut ini adalah file HTML untuk form.
(kalau anda lupa tentang form, dapat melihat kembali tutorial). Tidak ada yang aneh,
kecuali pada saat anda menekan kata kirim, maka anda mengaktifkan file
"hasil.php", yang terjadi karena anda menggunakan perintah <form
action="hasil.php" method=post>
<html>
<head> <title>Contoh Form</title> </head>
<head> <title>Contoh Form</title> </head>
<body>
<form
action="hasil.php" method=post>
Nama saya: <br> <input
type="text" name="namaku">
<p> Makanan favorit
saya:<br><input type="text" name="makanan">
<p>
<input type="submit"
name="submit" value="Kirim">
</form></body>
</html>
</html>
b.
Dan berikut adalah script untuk file hasil.php
<html>
<head>
<title>Hasil</title>
<head>
<title>Hasil</title>
</head>
<body
bgcolor="#FFFFFF" text="#000000">
<p>Hai <?php print
($namaku); ?>
<p>Jadi anda menyukai
<b> <?php print ($makanan); ?></b>, eh;)
</body>
</html>
</html>
Dalam script ini kita
menampilkan variabel yang dikirim oleh form dengan nama "$namaku" dan
"$makanan". Variabel ini seperti biasa kita tampilkan menggunakan
perintah print yang kali ini cukup kita tulis dalam satu baris, seperti
<?php print ($namaku); ?>.
Contoh selanjutnya
File
contoh2.php:
<?php
$a=5;
$b=2;
$hasil=$a+$b;
echo($hasil);
?>
Hasil
dari listing diatas :
File
contoh3.php:
<?php
$a=5;
$b=2;
$nama='Tonni Limbong, S.Kom';
$hasil=$a+$b;
echo("$a + $b =
$hasil<br>");
echo
("Nama KU = $nama");
?>
Hasilnya:
File
contoh4.php:
<?php
$a=5;
$b=2;
$nama='Tonni Limbong, S.Kom';
$hasil=$a+$b;
$sisa=$hasil
% 2;
echo("$a + $b =
$hasil<br>");
echo
("Nama KU = $nama<br>");
echo
("Sisa Hasil Bagi dengan 2 =$sisa");
?>
Hasilnya:
Operator
Matematika:
Simbol
|
Arti
|
*
|
Kali
|
+
|
Jumlah
|
/
|
Bagi
|
-
|
Kurang
|
%
|
Sisa
hasil Bagi
|
Operator
Logika
Simbol
|
Arti
|
&&
|
And
|
||
|
Or
|
!
|
Not
|
Contoh
|
Nama
|
Hasil
|
$a and
$b
|
And
|
Benar, jika $a DAN $b kedua-duanya benar
|
$a or
$b
|
Or
|
Benar, jika $a benar ATAU $b benar
|
$a xor
$b
|
Xor
|
Benar, jika HANYA salah satu saja yang benar, $a benar
atau $b benar
|
! $a
|
Not
|
Benar,
jika $a bernilai salah
|
$a
&& $b
|
And
|
Benar, jika $a DAN $b kedua-duanya benar
|
$a ||
$b
|
Or
|
Benar, jika $a benar ATAU $b benar
|
Contoh
|
Nama
|
Hasil
|
$a ==
$b
|
Kesamaan
|
Benar, jika $a sama dengan $b
|
$a ===
$b
|
Identik
|
Benar,
jika $a sama dengan $b dan memiliki tipe yang sama (untuk PHP 4)
|
$a !=
$b
|
Ketidaksamaan
|
Benar, jika $a tidak sama dengan $b
|
$a
<> $b
|
Ketidaksamaan
|
Benar, jika $a tidak sama dengan $b
|
$a !==
$b
|
Ketidakidentikan
|
Benar,
jika $a tidak sama dengan $b, atau berbeda tipenya (untuk PHP 4)
|
$a
< $b
|
Kurang
dari
|
Benar, jika $a kurang dari $b
|
$a
> $b
|
Lebih
dari
|
Benar, jika $a lebih dari $b
|
$a
<= $b
|
Kurang
dari atau sama dengan
|
Benar, jika $a kurang dari atau sama dengan $b
|
$a
>= $b
|
Lebih dari atau sama dengan
|
Benar, jika $a lebih dari atau sama dengan $b
|
B. DECISION (STRUKTUR
KONTROL)
1. IF … Else If
….Else
Konstruksi
IF digunakan untuk melakukan eksekusi suatu statement secara bersyarat.
Cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
if
(syarat)
statement
atau:
if
(syarat)
statement
else
statement lain
atau:
if
(syarat pertama)
statement pertama
elseif
(syarat kedua)
statement kedua
else
statement lain
NB: jika statement
keputusan lebih dari 1 pergunakan tanda “{ } pada tiap blok statement
seperti pada porgram C++
File
contoh5.php:
<?php
$a=2;
$b=2;
$c=$a+$b;
echo
("a= $a, b= $b<br>");
if
($a>$b)
echo ("a lebih Besar dari
b<br>");
elseif
($b>$a)
echo ("b Lebih Besar dari
a<br>");
else
echo ("a sama dengan
b<br>");
echo
("hasil = $c");
?>
Hasilnya
:
File
contoh6.php
<?php
$a=25;
$b=2;
$c=$a+$b;
echo
("a= $a, b= $b<br>");
if
($a>$b)
{echo ("a lebih Besar dari
b<br>");
echo ("Bisa kan?<br>");}
elseif
($b>$a)
{echo ("-----------------------");
echo ("b Lebih Besar dari
a<br>");}
else
{echo ("a sama dengan
b<br>");
echo
("he.... gampangkan?");
echo ("hasil = $c");
?>
Hasilnya:
Contoh
lain dengan Print:
</head>
<body>
<?php <body>
if (strpos($imel,'@') == false)
{print ("Alamat imel anda harus memiliki tanda \"@\", jangan main-main ya.");}
elseif (strpos($imel,'.') == false)
{print ("Wah anda iseng nih, masak alamat imel enggak ada tanda \".\" nya.");}
elseif (strlen($imel)<8) {print ("Wah imel anda pendek banget.");}
else {print ("Terima kasih, telah memberikan alamat email dengan benar.");}
?> </body>
</html>
2. SWITCH …
CASE …. BREAK
Statement SWITCH digunakan untuk membandingkan suatu variable dengan
beberapa nilai serta menjalankan
statement tertentu jika nilai variable sama dengan nilai yang dibandingkan.
Struktur Switch adalah sebagai
berikut:
switch (variable)
case nilai:
statement
case nilai:
statemant
case nilai:
statement
File contoh8.php:
<?php
$a=7;
echo ("hasil = $a<br>");
switch ($a)
{case 1:
echo ("Angkanya adalah
1<br>");
break;
case 2:
echo ("Angkanya adalah
2<br>");
break;
case 3:
echo ("Angkanya adalah
3<br>");
break;
default:
echo ("Gak tau deh....");
break;
}
?>
Hasilnya:
NB : Sama dengan Penggunaan IF
jika hasil kondisi lebih dari 1 pergunakan tanda “{ }”
C. Array
Jika
sering berkecimpung dalam pemrograman, tentu anda sudah sering mendengar -
bahkan menggunakan - array. Array adalah sebuah variabel yang mengandung
beberapa anggota. Bingung juga kalau disuruh mendefinisikan. Yang jelas anda
akan memahaminya dari contoh-contoh berikut.
Misalnya
kita ingin membuat variabel tentang partai politik di Indonesia . Kita
bisa menuliskannya sebagai berikut:
$partaiNasionalis =
"pdip";
$partaiIslam = "pk";
$partaiSosialis =
"prd";
Pembuatan
variabel di atas adalah variabel biasa, bukan array. Sedang kalau kita
memasukkannya ke dalam array, maka akan berbentuk sebagai berikut:
$partai = array (
"pdip", "pk", "prd" );
atau
anda juga dapat menuliskannya dengan cara sebagai berikut:
$partai[] =
"pdip";
$partai[] =
"pk";
$partai[] =
"prd";
Dalam
kedua array di atas maka kita akan memperoleh $partai[0] = "pdip",
kemudian $partai[1]="pk" dan $partai[2]="prd". Ingat dalam
PHP (sebagaimana dalam C), array dimulai dengan angka 0. Untuk lebih meyakinkan
diri, anda dapat mencoba script PHP berikut:
<?php
$partai = array ( "pdip", "pk", "prd" );
$partai = array ( "pdip", "pk", "prd" );
print ($partai[1]);
?>
Maka anda akan memperoleh hasil
berupa "pk".
Dengan kemampuan ini, kita akan dengan mudah memanipulasi
data dalam variabel tersebut. Misalnya kemudian dengan perintah $partai[] =
"sesuatu";, maka otomatis "sesuatu" akan dimasukkan ke
dalam variabel $partai[3], melanjutkan urutan sebelumnya.
Array tidak hanya bisa diurutkan dengan nomor seperti di
atas. Anda juga dapat memberi nama dengan bebas, seperti pada contoh berikut:
$partai = array (
nama=>"pk",
deskripsi=>"partai islam",
asas=>"islam", peringkat=>7);
Data kita dapat menjadi lebih kompleks dengan adanya
array di dalam array, misalnya pada script berikut ini:
<html>
<head></head>
<body>
<head></head>
<body>
<?php
$partai = array ( array ( nama=>"pdip", deskripsi=>"partai nasionalis", asas=>"pancasila",peringkat=>1),array(nama=>"pk",deskripsi=>"partai islam", asas=>"islam",peringkat=>7),array(nama=>"prd",deskripsi=>"sosialis",asas=>"kerakyatan, peringkat=>30),array(nama=>"pan",type=>"partai nasionalis", asas=>"pancasila", peringkat=>5));
print ($partai[1][nama]);
$partai = array ( array ( nama=>"pdip", deskripsi=>"partai nasionalis", asas=>"pancasila",peringkat=>1),array(nama=>"pk",deskripsi=>"partai islam", asas=>"islam",peringkat=>7),array(nama=>"prd",deskripsi=>"sosialis",asas=>"kerakyatan, peringkat=>30),array(nama=>"pan",type=>"partai nasionalis", asas=>"pancasila", peringkat=>5));
print ($partai[1][nama]);
print ("<br>");
print ($partai[3][peringkat]);
?>
</body> </html>